Sempurna (Bukan Demian sang Ilusionis)

apa arti sempurna?
Kalau kata kamus, semprna adalah kondisi dimana sesuatu tidak memiliki kesalahan, kekurangan, maupun kecacatan.

tapi . . .

Apakah di dunia ini benar-benar ada yang namanya ”kesempurnaan”?

Gw, yang ingin banget jadi scientist terkadang memikirkannya.

Seorang peneliti atau penemu melakukan penelitian tujuannya cuma dua.

pertama, untuk memperbaiki barang atau sesuatu yang buruk, kurang efisien, dan kurang praktis.

Kedua, menemukan sesuatu yang benar-benar baru untuk menunjang hidup manusia.

semenjak revolusi industri, bahkan jauh sebelumnya, mungkin sejak manusia pertama menginjakan kakinya di muka bumi ini, entah telah berapa banyak penemuan yang telah dihasilkan, tapi yang namanya kesempurnaan itu belum juga tercapai.

Banyak teori-teori yang dibuat manusia tentang kehidupan, sains, sosial dan semacamnya muncul silih berganti dan saling menjatuhkan, tapi belum ada yang kekal.

berkat imajinasi gw yang keterlaluan dan sedikit ilmu serta penalaran ngasal yang gw bikin & catut dari beberapa tempat, gw menyimpulkan.

Sampai kapanpun ciptaan manusia tidak akan ada yang sempurna.

Allah yang maha sempurna & hanya ciptaanNya yang bisa dibilang sebagai mahakarya yang sempurna.

Tapi . . .

Kenapa Allah tidak memberikan kesempatan & ilmuNya sedikiiiit saja untuk kita, umat manusia, untuk bisa merasakan bagaimana menciptakan ‘sesuatu’ yang sempurna?

Hmmm…

Untuk jawabannya jelas gw ga tau karena hanya Allah yang tau :p

tapi, menurut pendapat gw, Allah tidak memberikan manusia kesempatan untuk bisa merasakan menciptakan ‘sesuatu’ yang sempurna karena . . .

Dunia akan jadi membosankan :))

memang ironis sih, manusia sejak menginjakan kaki di muka bumi ini terus berkembang dari berbagai aspek, selalu ingin lebih dan lebih, hanya saja sejak saat itu hingga sekarang manusia belum juga dapat ‘menaklukan’ kesempurnaan yang hanya dimiliki Allah. Wew..

Sisi positifnya adalah manusia tidak ‘mati’

tahukah kamu ada apa setelah ‘menjadi sempurna’?

GAK ADA APA-APA.

Imajinasi, kreatifitas, rasa ingin tau & cita-cita akan terhenti. Kalau sudah begitu, apa lagi nikmatnya hidup? Gak ada. Hidup akan jadi membosankan karena gak ada yang ingin dicapai.

Ahhh… Senangnya hidup di dunia yang tidak sempurna :)


2 thoughts on “Sempurna (Bukan Demian sang Ilusionis)

Leave a comment